Kamis, 12 November 2009

Sejarah Peperangan Ranjau (Post World War, 1950-1991)

Pelajaran yang dapat kita pelajari dari beberapa konflik dan insiden yang berbeda setelah PD II mengenai pentingnya peperangan ranjau, yaitu pada saat :
1) Korean War
Dalam perang korea, Amerika harus belajar kembali tentang sebuah pelajaran penting yaitu Never Underestimate the Mine Threat!! (jangan pernah meremehkan ancaman ranjau). Pada saat Operasi Wonsan, penggunaan ranjau yang efektif dapat menunda pendaratan dari pasukan Amerika dan menyebabkan rencana menjepit gerakan untuk menjebak pasukan Korea Utara di Wonsan gagal.
2) Vietnam War
Tujuan Ofensif dalam peperangan ranjau modern dapat tergambar dengan baik pada saat perang Vietnam. Haipong di blokade oleh Amerika ketika konflik Vietnam pada Mei 1972 menunjukan keefektifan dari ranjau laut sebagai offensive weapon. Sebuah keluarga ranjau baru yang disebut dengan "destructors", sebuah bomb ranjau, pertama kali digunakan pada tahun 1967. Kata "destructor" ini digunakan kemungkinan untuk mengelakan arti dari kata "mine" secara politik.
Dalam peranjauan ini di gunakan satu aircraft carrier dan 26 pesawat udara tiap jam untuk meranjau pelabuhan Haipong. Tidak ada kapal yang bisa masuk ke pelabuhan sejak peranjauan sampai 10 bulan kedepan, pada akhirnya Amerika membersihkan lorong/selat tersebut pada akhir masa peperangan.
3) Red Sea Incident
Pada tahun 1984, ranjau digunakan untuk mengancam kebebasan dalam ber-navigasi sebagai bentuk dari terorisme di utara Laut Merah, adalah sebuah pelajaran bagi dunia. Teroris (kemungkinan dari Libya) menyebar beberapa magnetik-akustik ranjau dasar (sekitar 20-25 berasal dari Rusia) di sebelah utara Laut Merah, dalam usaha untuk mengancam kebebasan ber-navigasi. Kekuatan MCM internasional dari Perancis, Inggris, Italy dan Amerika dikerahkan selama 2 bulan untuk membersihkan sehingga aman untuk dilewati menuju terusan Suez.
Pada kasus ini menggambarkan betapa rapuhnya/lemahnya transportasi laut terhadap ancaman ranjau dan sampai hari ini, dimana hampir seluruh perdagangan dunia dilakukan masih melalui jalan laut, ranjau merupakan ancaman yang nyata meskipun dalam waktu damai.
4) Persian Gulf
Dari 1987 sampai dengan 1991, ranjau (termasuk yang model lama), pertama kali disebar oleh Iran dan kemudian Irak di Teluk Persia, menunjukan kerapuhan bahkan bagi AL yang paling kuat sekalipun terhadap ancaman dari ranjau. Satu pelajaran penting yang dapat di ambil dari kejadian ini adalah pada tahun 1987, ketika ranjau-ranjau canggih/pintar sudah ada, ranjau dengan model lama tetap merupakan ancaman yang potensial. Hal ini terjadi ketika sebuah kapal frigate Amerika USS Samuel B. Roberts terkena ranjau model lama dan menghabiskan biaya 97 juta USD untuk perbaikan.
Selama perang teluk, Irak menyebar sekitar 1200 ranjau dimana 80% adalah ranjau kontak peninggalan PD I dan PD II dan 20 % adalah ranjau dasar pengaruh. Salah satu kapal suplai AL Amerika USS Tripoli terkena ranjau jangkar kontak model lama dan sebuah kelas Ticonderoga USS Princeton terkena 2 buah ranjau modern MANTA.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

sip markosip..
bsa nambah pngetahuan..
trusin boz..
d-update trus y..

burhan mengatakan...

tambahin lg boz materiny..
yg uptodate lah pokokny..
biar tmbh useful..

Posting Komentar