Senin, 09 November 2009

Sejarah Peperangan Ranjau (PreWorld War-1914)

Pada awal abad ke 20, ada dua kejadian sejarah yang mempengaruhi dalam perkembangan peperangan ranjau. Yaitu :
a) Perang Rusia-Jepang
Pada tahun 1904, ranjau laut digunakan untuk pertama kalinya di laut terbuka ketika perang Rusia-Jepang dengan sukses luar biasa. Kedua belah pihak menggunakan ranjau (terutama ranjau tipe jangkar dan tanduk Herz), secara extensif untuk tujuan bertahan (difensif). Bagaimanapun, salah satu berbedaan yg signifikan adalah penggunaan ranjau di laut terbuka secara ofensif, yang mana sesudah itu menyebabkan masalah bagi kapal netral, walaupun sesudah konflik berakhir. Perang Rusia-Jepang mempertunjukan bahwa ranjau merupakan senjata yang ampuh. Rusia menenggelamkan lebih banyak kapal perang Jepang dengan ranjau daripada dengan senjata yang lainnya.
b) Konvensi Hague
Pada tahun 1907, Konvensi Hague telah membicarakan akibat dari tidak adanya batasan/ aturan tentang penggunaan ranjau pada perang Rusia-Jepang. Setelah perang tersebut, banyak lived mines terpisah dari jangkarnya dan melayang/ mengapung dengan bebas di laut terbuka, menyebabkan masalah besar bagi pelayaran di area tersebut. Hal ini mengundang banyak perhatian dari banyak negara dan sebagai hasilnya, Konvensi Hague telah merumuskan aturan tentang pembatasan penggunaan ranjau dalam masa perang apabila terjadi konflik di masa yang akan datang.
Isi dari Konvensi Hague antara lain :
1. Semua medan ranjau harus di umumkan.
2. Semua Ranjau yang disebar, harus dibersihkan kembali oleh negara penyebar setelah konflik berakhir.
3. Pembatasan penggunaan ranjau melayang.
4. Dll.

0 komentar:

Posting Komentar