Senin, 09 November 2009

Sejarah Peperangan Ranjau (World War-I, 1914-1918)

Perang Dunia-1 memperlihatkan peningkatan dalam penggunaan ranjau dalam peperangan laut seiring dengan perkembangan teknik penyebaran dan design ranjau itu sendiri. Ranjau di gunakan dengan tujuan defensif dan ofensif oleh negara yang berperang dalam PD-1. Seperti contoh di bawah ini :
1) Defence, Pertahanan anti kapal selam Jerman oleh Sekutu.
Pada tahun 1914, kekuatan kapal selam jerman menjadi suatu ancaman besar bagi armada Sekutu dan kapal niaganya. Jawaban dari permasalahan ini adalah dengan menggunakan ranjau untuk menenggelamkan kapal selam Jerman. Di sebelah Utara, sekitar 240.000 ranjau telah disebarkan oleh Inggris dan Amerika (80% disebarkan oleh Amerika). Sebagai hasilnya 6 kapal selam Jerman tenggelam dan beberapa mengalami kerusakan. Sedangkan di sebelah selatan, berakhir pada tahun 1918 dengan sekitar 11.000 ranjau dan berhasil menenggelamkan 11 kapal selam Jerman.
2) Defence, Pertahanan anti invasi paling efektif oleh Turki di Dardanelles.
Kombinasi antara penggunaan ranjau dengan meriam pantai yang saling mendukung satu sama lain menjadikan perencanaan pertahanan yang sangat efektif dalam melawan operasi pendaratan. Kegagalan percobaan untuk pendaratan oleh Skuadron Anglo-French menyebabkan kehilangan 4 battleship karena ranjau. Ketidaktentuan yang di ikuti oleh kejadian terkena ranjau menyebabkan perencanaan pendaratan di batalkan.
3) Offence, Jerman menggunakan ranjau untuk menambah kekurangan dari kapal kombatan guna mengacaukan pelayaran yang menuju pelabuhan Inggris.
Selain menggunakan kapal selam, Jerman juga menggunakan ranjau sebagai bentuk penyerangan melawan lalu lintas pelayaran yang sangat vital dan ramai dari Amerika Utara menuju pelabuhan Inggris. Sekitar 50.000 ranjau disebarkan, menenggelamkan sekitar 600 kapal sekutu. Selama PD-1, kapal selam muncul sebagai platform baru untuk menyebarkan ranjau. Kapal selam ini merupakan design pertama untuk operasi penyebaran ranjau.
Teknologi dan bentuk baru dari ranjau muncul selama periode PD-1.

0 komentar:

Posting Komentar